KAJIAN SENI RUPA & DESAIN

 

Mengidentifikasi Metafora, Metamini, dan Mitos Pada Jurnal

 " ANALISIS SEMIOTIKA KERIS CARUBUK SUNAN KALIJAGA "


Rayyan Wahyu Pangestu ( 202146500740 )
Ryandana Dwi Pramono ( 2021456500721 )

Mitos

 

Keris Carubuk atau Keris Kyai Carubuk konon merupakan ‘ageman’ Sunan Kalijaga. Menurut mitos yang berkebang, Keris Carubuk yang dikenal sakti ini berperan penting dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Sejarah yang berkembang, Keris Carubuk merupakan mahakarya ketiga dari Mpu Supo Mandrangi. Selain Keris Kyai Sengkelat dan Keris Kyai Nogososro, Keris Carubuk merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang pernah ada.

Legenda mengatakan, Sunan Kalijaga pernah memesan sebuah keris kepada Mpu Supo Mandrangi dan memberikan besi sebesar biji kemiri. Dalam riwayat lain, dikatakan jika Sunan Kalijaga memberikan bijih besi sebesar biji asam hingga melinjo kepada Mpu Supo Mandrangi. Banyak versi tentang kisah Keris Carubuk ini dan akan ada perdebatan tentang hal ini, tetapi garis besar sejarah pembuatannya tidak jauh berbeda. Seperti diketahui, jika agama Islam masuk ke Nusantara sekitar abad ketujuh masehi. Penyebarannya melalui pedagang dari Gujarat, Persia, hingga jazirah Arab lainnya. Saat itu bukanlah hal yang mudah untuk mengajak masyarakat di Pulau Jawa untuk masuk Islam, lantaran mereka sudah menganut agama Hindu sejak berabad silam.

Kemampuan Sunan Kalijaga dalam memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi budaya terbukti cukup ampuh. Banyak masyarakat Jawa yang dahulu memiliki kepercayaan kepada leluhur, akhirnya ‘manut’ kepada Sunan Kalijaga. Para sejarawan mengungkap jika Sunan Kalijaga melakukan pendekatan dengan wayang kulit, keris, dan alat musik sebagai cara menyebarkan agama Islam. Berdasarkan beberapa prasasti, masyarakat Kerajaan Majapahit sangat percaya dengan peninggalan benda pusaka.

Sunan Kalijaga disebut-sebut memiliki lima pusaka, satu yang paling terkenal karena kesaktiannya adalah Keris Carubuk ini. Konon kesaktian keris ini tidaklah sembarangan, karena besi yang digunakan untuk membuat keris dikisahkan sebesar gunung ditempa cukup lama oleh Mpu Supo Mandrangi. Seiring berjalannya waktu, Keris Kyai Carubuk ini kemudian menjadi benda pusaka Sultan Hadiwijaya, Raja Pajang, atau lebih dikenal dengan sebutan Joko Tingkir.


Metafora


Keris pusaka yang dipercaya paling sakti di Nusantara ini adalah keris milik Kanjeng Sunan Kalijaga, yaitu Keris Cerubuk. Keris ini sangat hebat,kuat, dan berbeda dari keris yang lainya. Pemahaman metafora dari penelitian ini dapat diketahui bahwa metafora melalui contoh-contoh tema yang dikategorikan, yang berkenaan dengan masyarakat sekaligus bagaikan pemahaman tertentu.

 

Metromini


Metromini Keris pusaka milik Kanjeng Sunan Kalijaga yang paling sakti dikenal oleh masyarakat dengan sebutan keris Kyai Cerubuk. Tujuan Kanjeng Sunan Kalijaga membuat Keris ini adalah untuk  menyebelih kambing. Saat itu, Sunan Kalijaga menyampaikan pada seorang Mpu yang juga dikenal ahli dalam pembuatan keris pusaka. Seorang Mpu tersebut dikenal dengan panggilan Mpu Supa dan nama panjangnya yaitu Mpu Supa Mandagri adik kandung Mpu Supadriyo.

 Mpu Supa sangat terkejut ketika Kanjeng Sunan Kalijaga memberikan sebuah besi yang ingin dijadikan keris. Besi yang perlihatkan Kanjeng Sunan Kalijaga memiliki ukuran yang sangat kecil layaknya ukuran asam jawa. Melihat ukuran besi yang sangat kecil, Mpu Supa Mandagri merasa tidak yakin bisa membuatnya, apalagi untuk menyembelih kambing. Akan tetapi, Kanjeng Sunan Kalijaga meyakinkan kalau besi yang dilihatnya berukuran sangat besar. Saat Kanjeng Sunan Kalijaga memberikan besi tersebut dan diterima oleh sang Mpu, tiba-tiba terasa berat sekali padaha ukurannya sangat kecil. Setelah Kanjeng Sunan Kalijaga menyakinkan Mpu Supa, akhirnya si Mpu menerima permintaannya dan besi tersbut mulai ditempa. Namun betapa kagetnya, besi pemberian Sunan Kalijaga yang terlihat kecil menjadi tambah besar dan memanjang ketika ditempa. Mengalami kejadian tersebut, Mpu Supa merasa gugup dan membuat dirinya berhenti sejenak untuk menghela nafas dan berfikir. Kemudian, sang Mpu meneruskan perkejaannya hingga jadilah sebuah keris yang disebut dengan Keris Pusaka Kyai Cerubuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN

ANALISIS SEMIOTIKA DALAM KERIS SUNAN KALIJAGA